#under_header{ float:left; width:100%; } #under_header1{ float:left; width:25%; } #under_header2{ float:left; width:25%; } #under_header3{ float:left; width:25%; } #under_header4{ float:right; width:25%; }

Kamis, 15 November 2012

Tata Motors Terlambat Masuk Indonesia

Tata Motors mengakui keterlambatanya untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia. Menurut Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta keterlambatan perusahaan melakukan ekspansi bisnis tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga Asia secara keseluruhan.

“Kami juga baru menyadari pentingnya masuk pasar Asia dalam beberapa tahun terakhir,” katanya saat peresmian operasional Tata Motors, Selasa, 11 September 2012.

Biswadev mengatakan, Tata Motors berniat masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun silam. Namun, dia mengatakan menembus konsumen di pasar Asia tidak mudah sehingga membutuhkan perencanaan yang lebih matang. “Jadi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.”

Ia menilai pasar otomotif di Indonesia saat ini mayoritas memang masih dikuasai oleh pabrikan asal Jepang dengan pangsa pasar sebesar 90 persen. Bahkan, produsen asal Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat juga belum mampu menggoyahkan dominasi Jepang. “Tapi kami yakin mampu menciptakan segmen pasar baru, apalagi pasar di Indonesia sangat luas,” katanya.

Tata Motors, menurut dia, siap memasarkan mobil berbahan bakar irit dan ramah lingkungan. Menurutnya, mobil dengan kriteria tersebut adalah yang paling ideal dengan kondisi di Indonesia saat ini. “Juga sebagai antisipasi pemerintah sama sekali menghentikan subsidi BBM, jadi mobil berbahan bakar efisien yang menjadi pilihan,” ucapnya.

Biswadev mengatakan, Tata Motors serius dalam menggarap pasar otomotif di Indonesia. Karena itu, Tata Motors akan mencoba untuk memaksimalkan penjualan dengan membangun pabrik manufaktur yang khusus untuk melayani pasar dalam negeri Indonesia. “Itu tidak akan diekspor, tapi khusus untuk Indonesia saja.”

Tata Motors juga menargetkan akan memaksimalkan penggunaan komponen otomotif dari Indonesia. Targetnya, penggunaan komponen lokal bisa mencapai 40 persen, yang akan dicapai dalam waktu 4 tahun mendatang.

Perusahaan pun berencana membangun 15 gerai dealer mobil untuk melayani penjualan dan purnajual dari mobil produksinya. “Karena itu, kami targetkan dalam waktu 5 tahun ke depan Tata Motors sudah bisa menjadi salah satu pemain otomotif besar di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Tata Motors Ltd Ravindra Pisharody mengatakan ekspansi usaha Tata Motors yang terlambat itu semata-mata soal perencanaan saja. Dia mengatakan, butuh waktu lama untuk masuk ke pasar Indonesia karena besarnya pasar yang harus digarap. “Jadi soal perencanaan saja, kami ingin masuk Indonesia dengan matang,” ujarnya.

Ravindra mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu fokus dari Tata Motors saat ini. Dengan pasar kelas menengah yang sangat besar, perusahaan asal India itu juga diyakini bisa mendapatkan kesuksesan yang cukup baik. “Apalagi Indonesia saat ini menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN.”

Tata Motors merupakan anak perusahaan dari Tata Group yang memiliki kantor pusat di India. Kelompok usaha yang didirikan sejak tahun 1945 ini kini tercatat menjadi salah satu kelompok usaha besar dunia dengan pendapatan usaha US$ 83,3 miliar tahun 2011 lalu.

Perusahaan yang memiliki 400 ribu karyawan, yang tersebar di seluruh dunia, ini telah memproduksi mobil sebanyak 7,5 juta di India unit sejak tahun 1954. Tata Motors juga saat ini makin berupaya untuk meningkatkan kualitas dan angka penjualan produknya di dunia dengan mengakuisisi dua produsen otomotif dunia, Jaguar Land Rover dan Daewoo. Akuisisi Daewoo juga membuat Tata Motors menjadi pabrikan bus dan truk terbesar keempat di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar