#under_header{ float:left; width:100%; } #under_header1{ float:left; width:25%; } #under_header2{ float:left; width:25%; } #under_header3{ float:left; width:25%; } #under_header4{ float:right; width:25%; }

Jumat, 16 November 2012

Motor Sport Kebal Krisis


SEPANJANG Januari-Oktober 2012, pasar sepeda motor secara umum anjlok sekitar 13,13%. Kondisi itu ternyata tak berlaku di segmen motor sport. Buktinya, pada periode itu, segmen sport justeru naik 15,46% dibandingkan periode sama 2011.
Volume penjualan motor sport tercatat sekitar 646 ribuan unit pada akhir Oktober 2012. Padahal, pada akhir Oktober 2011, baru sekitar 559 ribuan unit. Motor sport kian diminati konsumen.
Itu baru data volume penjualan para anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Di luar Aisi masih ada pemain bisnis sepeda motor sport. Namun, berkaca pada volume penjualan anggota Aisi rasanya konsumen yang menyukai motor sport kian bertambah. Padahal, harga per unit sepeda motor sport jauh lebih tinggi dibandingkan kebanyakan motor bebek atau skutik. Bisa jadi daya beli konsumen dan selera konsumen terus meningkat.

Nah, dari total motor sport yang mencapai 646 ribuan unit pada sepuluh bulan 2012, ternyata sekitar 59,69% atau sebanyak 385 ribuan unit dikuasai Yamaha. Produsen yang satu ini memang terlalu tangguh bagi para pesaingnya. Bayangkan, pada periode sama 2011, pangsa pasar Yamaha baru sekitar 48,85% dengan volume sekitar 273 ribuan unit.
Sebaliknya, sang pesaing utama Yamaha, yakni Honda, justeru menciut. Sepanjang Januari-Oktober 2012, Honda membukukan penurunan pangsa pasar, yaitu dari 35,49% menjadi sekitar 22,44%. Dari sisi volume, Honda juga mencatat penurunan dari 198 ribuan unit menjadi 144 ribuan unit. Tampaknya, ketangguhan Yamaha masih sulit digoyahkan oleh para pesaingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar